Mas Tarmudi's Blog

Kisah ini adalah tentang pemilihan umum ketua senat mahasiswa di STIE Indonesia, Rawamangun. Saya akan menjelaskan secara kronologi asal-usul panlih dan apa saja yang akan dilakukan panlih dalam mencari ketua senat mahasiswa yang baru untuk menggantikan jabatan ketua SEMA yang sebentar lagi akan habis.

Panlih itu dipilih oleh ketua senat mahasiswa yang sekarang yaitu Fahmi Abdul Basid. Panlih itu kepanjangan dari panitia pemilihan, di mana tim Panlih terdiri dari 7 orang dan terakhir menyusut menjadi 6 orang. Panlih membuka pendaftaran untuk para mahasiswa STIE Indonesia dengan persyaratan sebagai berikut:

Persyaratan umum:

Persyaratan administrasi:

Setelah pendaftaran ditutup pada tanggal 11 Desember 2009, kemudian para peserta diundang untuk mengikuti tes seleksi yang diselenggarakan pada hari esoknya. Tes panlih yang sekarang sangat berkualitas, dari tes wawasan umum & organisasi, psikotest, emosional test, sampai tes wawancara. Setelah semua tes diselenggarakan, pengumuman tentang bakal calon yang akan maju sebagai perwakilan dari lebih dari 20 orang peserta diumumkan.

Yang mendapat nomor urut 1 adalah Febi, nomor urut 2 Lutfi, dan nomor urut 3 adalah Syahrur Rahman.

Alhamdulillah setelah pengumuman dikeluarkan, inilah orang-orang yang terbaik untuk memimpin senat mahasiswa di kampus saya. Keesokan harinya pada pukul 06.00 WIB sampai dengan hari selasa pukul 12.00 WIB adalah waktunya semua calon ketua baru berkampanye. Kampanye dilakukan dengan berbagai cara oleh setiap calonnya agak dapat menarik lebih banyak pendukung. Ada yang membagi-bagikan brosur, menempelkan pamflet di setiap lokasi strategis, ada yang melalui dunia maya (facebook). Setiap calon mempunyai visi dan misi yang berbeda tentunya.

Akhirnya setelah waktu kampanye habis, para calon bersiap-siap untuk mengikuti debat kandidat calon ketua umum senat mahasiswa yang diselenggarakan di ruang tunggu mahasiswa. Waktu debat adalah dari pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB disaksikan oleh banyak pendukung dan mahasiswa umum. Debat pun berjalan dengan panas karena setiap calon dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang sangat kritis dari perwakilan para mahasiswa.

Pasca debat, adalah waktu tenang, di mana para calon tidak boleh lagi berkampanye dan sejenisnya. Keesokan harinya adalah waktunya pemilihan ketua senat yang baru. Pemilihan diadakan di Lobi kampus. Pemilihan diikuti oleh lebih dari 800 mahasiswa aktif dari jam 9 pagi sampai jam ½ 8 malam.

Yang saya amati adalah ketika pemilihan tersebut banyak hal yang mengecewakan saya selaku tim sukses calon saya, yaitu Syahrur Rahman. Di mana tim panlih tidak bersikap tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran besar yang merugikan calon ketua kami. Hal itu sudah kami ungkapkan tapi tidak mendapat respon yang baik dari panlih. Jam 8 malam pun panlih beserta calon ketua melakukan penghitungan suara di ruang A108. Penghitunganpun berjalan seru karena susul menyusul terjadi di antara semua calon. Dan Akhirnya surat suara habis dan suara terbanyak diperoleh oleh Febby Kamalia yang lebih unggul 20 suara dari Syahrur Rahman. Saya merasa sedih karena kekalahan itu berbeda tipis dan suara yang kami dapatkan jauh dari harapan.

Akhirnya, itulah yang dihasilkan dari pemilihan ketua yang memakan biaya lebih dari 3 juta rupiah, dan semoga ketua terpilih dapat menjadikan senat yang jauh lebih baik dibandingkan senat yang sebelumnya dan dapat menghargai para senaters terdahulu. Semoga saja. Amin.........